Senin, 26 Oktober 2009

STOP BELAJAR TERUS-MENERUS !

SIMAK UI, UAN, UMB, dan teman-temannya itu emang sebentar lagi, tapi … kalian semua gak harus belajar terus-menerus.

Butuh faktanya ???

Sebelumnya, maaf ya.. kata-kata itu bukan berarti nyuruh kamu untuk males belajar. Tapi ngajak kalian semua untuk lebih sayang sama otak kita, dan gak bikin dia stop bekerja karena lelah.

Belajar itu emang penting banget, apalagi buat persiapan ujian-ujian yang tinggal kita tunggu kedatangannya. Tapi ternyata, ada sebuah fakta baru mengatakan kalau belajar secara terus-menerus itu gak baik, karena otak kita hanya dapat mengingat dengan mudah suatu informasi yang awal dan akhir dia terima. Jadi, lebih baik kita belajar sebentar-sebentar tapi sering. Dengan kata lain, kita harus memperbanyak jeda (tapi gak boleh kelamaan, ntar kesenengan jeda malah jadi gak belajar lagi, hhe3). 

Selain memperbanyak jeda, kita juga harus sering mengulang materi yang telah kita pelajari. Karena itu akan mempersering otak kita untuk melakukan proses mielinisasi sehingga proses mengingat dan menerapkan informasi semakin mudah.

Untuk kalian yang selama ini menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk membaca atau mengerti sata bab materi ulangan, atau apalah itu yang sejenisnya, mungkin kalian harus merubah sedikit demi sedikit kebiasaan itu. Otak kita juga butuh refreshing dan istirahat…

Satu lagi, kalian yang selama ini belajar sambil dengerin musik, terusin aja, karena musik bisa membuat otak kita relaksasi dan siap konsentrasi, selain itu musik juga bisa menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri. Sedikit informasi tentang relaksasi otak, ternyata menonton TV bukan hal yang baik untuk relaksasi karena pada saat menonton TV, otak kita menjadi sibuk, fokus mental kita pun jadi tak terkendali. Membaca juga bukan metode relaksasi yang baik karena fokus mental ada pada halaman buku. Tidur juga bukan metode relaksasi karena selama tidur keadaan kita menjadi tidak terkontrol, apalagi jika kita memimpikan sesuatu yang buruk selama tidur, hal itu menyebabkan stress fisik dan emosional tanpa kita sadari..

novie.ocktavia

Sabtu, 24 Oktober 2009

Semua Orang di Sekitarmu Mengajarimu Sesuatu …

Semua Orang di Sekitarmu Mengajarimu Sesuatu …

(18 oktober 2009, sambil menikmati liburan setelah UTS yang melelahkan)

Pernah denger kata-kata itu ? atau baru baca di sini ?

Aku tahu kata-kata itu dari salah satu buku yang pernah aku baca. Kalo ga salah judulnya ‘ the seven habits for teenager’, nama penulisnya Sean Covey (kamu wajib baca buku itu kalau kamu pengen masa remajamu ga sia-sia. Insayaallah, jkapan2 aku ceritain deh tentang buku itu). Pertama kali baca itu, aku ga percaya, tapi setelah berkali-kali aku alami sendiri, aku jadi yakin banget kalo sebaris kalimat itu bener-bener berarti buat gw.

Masih bingung kenapa semua orang bisa ngasih kita pelajaran ?

Ayo coba inget-inget, dalam sehari, atau mungkin seminggu deh, berapa kali kamu bilang ‘ aduuh, nyebelin banget deh tu orang, maunya apa sih ?’ atau kata2 sejenis lainnya ?? Hayyoo, pasti sering kan. Secara sadar atau enggak, kata-kata itu seolah-olah refleks keluar dari mulut kamu sewaktu kamu dihadapkan sama orang berfikir, bertingkah laku dan berbicara tidak sesuai apa yang kamu harapkan.

Hal itu emang manusiawi banget, karena semua orang punya keinginan yang berbeda, punya pemikiran yang berbeda, dan yang paling penting semua orang punya kepribadian yang berbeda. Tapi itu semua bukan kekurangan kok, ayo cepet2 bersyukur sama Allah karena kita diciptakan berbeda2. Coba aja kamu bayangin kalau semua orang di dunia ini berpikir, berbicara, dan bertingkah laku sesuai apa yang kamu mau. Pasti kehidupan kamu bakalan DATAR banget. Kamu gak bakal ngerti apa itu sedih, marah, kesel, BT, dkk ( aku pernah pasang kata2 itu di status updates facebook ku beberapa minggu yang lalu ).

Apa sih yang bisa kita pelajari dari setiap orang ?

Untuk orang2 yang ‘good atitude’, tentu kamu pasti udah tau apa yang harus dicontoh dari orang-orang seperti itu. Entah itu kedewasaannya dalam berfikir, cara dia dalam menghadapi masalah, tutur kata, tingkaha laku, kepintarannya, atau mungkin kebiasaan-kebiasaan baiknya. Pokoknya, kamu bisa mencontoh semua kebaikan yang mereka punya.

Yang jadi masalah disini adalah, hal apa yang bisa kita pelajari dari orang2 yang ‘bad atitude’. Sebelumnya kamu harus tanam baik2 dalam hati kamu kalau semua orang punya alasan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Disini, aku ga mungkin bahas semua kepribadian buruk seseorang plus pelajaran yang bisa kita petik, tapi aku bakalan ngasih beberapa contoh untuk kamu hayati.

Pertama, dari mereka-mereka yang terlanjur melebelkan dirinya sebagai ‘rubber time’. Hal itu mejadi seseuatu yang biasa di kehidupan kita. Apalagi untuk orang-orang yang tidak suka menunggu, hal ini menjadi sangat bermasalah, tak jarang hal ini memicu perasaan kesal kita untuk mucul ke permukaan. Kalau begitu, hal pertama yang bisa kita lakukan mungkin memberi tahu orang itu untuk belajar lebih tepat waktu. Tapi hal terpenting yang bisa kita lakukan adalah memetik pelajaran untuk tidak menjadi ‘rubber time’ karena kita tahu sikap itu bisa bikin orang lain ga suka sama kita. Kita juga belajar untuk melakukan kebiasaan baik, yaitu menjadi orang yang selalu tepat waktu. (ngomongin tentang kebiasaan, aku pernah baca kalau seseorang hanya membutuhkan 14-20 hari untuk memunculkan atau menghilangkan suatu kebiasaan.)

Kedua, dari orang-orang yang pemarah. Aduh, kayaknya ribet banget ya jadi orang pemarah, harus buang-buang banyak energi, padahal kalau energi itu disimpan untuk hal lain yang lebih penting, pasti lebih bermanfaat. Tapi sekali lagi, semua orang punya alasan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dari mereka kita bisa belajar kalu ternyata marah itu ga bisa menyelesaikan masalah, malah memperparah keadaan. Kita juga belajar untuk lebih mengkontrol diri saat marah, dan memupuk kesabaran dalam diri kita untuk menjadi orang yang ga gampang marah. ( ingat kata Allah, orang yang kuat itu bukan orang yang jago gulat, tapi orang-orang yang mampu mengendalikan dirinya saat marah J )

Ketiga, dari orang-orang yang selalu mengandalkan orang lain. Dari mereka kita bisa belajar untuk selalu mandiri, selama sesuatu yang kita kerjakan masih bisa kita tangani, jangan dulu minta bantuan sama orang lain. kita ga boleh selalu merasa ketergantungan sama orang lain. Sebuah fakta lama mengatakan, kita akan lebih puas dengan apa yang kita peroleh jika kita berusaha untuk mencapainya dengan memaksimalkan kemampuan yang kita miliki.

Intinya, mereka yang ‘bad atitude’ mengajarkan kta untuk tidak seperti yang mereka lakukan, menjadikan kita bersikap lebih baik, dan melatih kita untuk memupuk kebiasaan baik.

Semoga bermanfaat !

nb : mohon kritik dan sarannya ya, kawan !

novie.ocktavia